Senin, 01 Juli 2013

Relativitas. .


Okeh hari ini gue lumayan have fun bener. Tadi gue reunian temen temen SMP gue dulu. Lot of thing s change, but there's no life without change. Tapi perubahan perubahan itu semua wajar kok, alhamdullillah dari mereka semua, belum ada yang berubah jadi dukun. Gue lega

Jadi gue beberapa hari ini berfikir kalo, mungkin gue adalah utusan yang dikirm buat ngasih dukungan moril ke jomblo jomblo yang gak beruntung di luar sana. Dimana alam bawah sadar mereka masih bergantung kemana mana. Merekalah orang tertindas yang sebenarnya. Seharusnya pemerintah mulai memikir kan orang orang seperti mereka, karena mereka rentan sekali bisikkan setan. Jadi gue seperti bertanggung jawab untuk mengarahkan mereka , lead them to the right way, so they won't go too far from it. Gue bertanggung jawab untuk menyadarkan mereka kalo dunia ini gak seperti kolor. Iyah emang gue mau bilang kolor, masalah buat lo ?

Mereka dilua sana adalah korban yang sebenarnya, jadi kalo lo lo pada yang baca ini, lo sadar lo termasuk ke orang orang tersebut, jangan sungkan untuk bunuh diri yah, eh maksud gue jangan sungkan untuk konsultasi sama gue.
Okeh ini bukan tema tulisan i've gone too far. 

Well, we all know what relativity is,aren't we ? We all know Albert einstein with his relativity theory. well, the relaticity we're going to discuss here is pretty much the same. Jadi yang dimaksud relatifitas disini adalah ketidak pastian, sesuatu yang gak bisa lo duga, sesuatu yang gak lo perkirain, sesuatu yang beda.
Semua hal di dunia ini sih relatif.
Contoh satu yang kita pakek yah (udah pasti) cinta. Cinta itu relatif.
Kerelatifan cinta itu juga banyak. Cinta itu relatif, kita gak tahu kapan cinta bakal datang. Jangan pernah pikir kalo lo bisa memprediksi kapan cinta bisa dateng ke elo, disaat yang lo mau. Cinta gak kayak gitu, siap gak siap, bisa gak bisa, yah kalo udah namanya harus datang, yah cinta bakal datang. Perlu kita garis bawahi juga dengan kata kata gue sebelumnya. Lo tahu kan kalo jodoh mah ada ditangan tuhan. Okeh kita ibaratin jodoh itu sama buah, dan elo itu yah penikmat buahnya. Kalo lo mau nunggu sampe buah nya jatuh sendiri ke tangan lo, itu hampir mustahil. Iya kalo jatuhnya ke tangan elo, kalo jatuhnya ke tangan orang lain, kan bisa berabeh noh urusannya. Jadi yang harus lo lo lakuin yah, buah nya diraih, dicapai, you have to reach and grab it if you really want it. Jangan nunggu takir mulu, bisa botak duluan elonya mah kalo nunggu terus.

Cinta itu juga relatif, cinta gak pilih pilih mau datang sama siapa. Cinta gak bisa disuruh harus datang ke siapa. Disini letak relatifmya cinta, seneng gak seneng, suka gak sukanya elo, kalo cinta udah dateng sama elo dan dia, mau gak mau yah terima. Namanya juga cinta yah kan. Disini lah letak jawaban atas pernyataan kalo "Cinta itu gak bisa dipaksain". Iyah emang cinta gak bisa dipaksain, lagi kita kaki ke sepatu, kalo sepatunya gak muat juga gak bisa dipaksain. Nah yah itu, kita ibaratin cinta tuh kek sepatu (jelek amat)

Relatifitas. Relatifitas mungkin juga termasuk hal yang paling ngeselin sekaligus buat penasaran. Dengan adanya kerelatifitasan di dunia ini, jadi semuanya itu bakal terjadi diluar kehendak kita. Tapi satu yang mesti kita punya, yaitu rasa percaya. Percaya akan takdir. Percaya kalo semuanya itu udah ada yang ngatur. Gak guna kok nyesalin sesuatu itu terlalu larut, karena semua itu udah ada skenarionya. Jadi untuk apa sih ngrutu.
Jadi jangan nyerah sama takdir, entar galau terus bunuh diri lagi, terima aja apa yang ada. Bersyukur noh, jangan ngegalau terus, enak juga kalo ngegalau bisa buat kaya, haha

Salam damai
Adi