Sang Ketua Mahkamah
Konstitusi
Cerita berawal ketika
Juru Bicara MK Kerikil Muchtar mengeluarkan pernyataan yang mengutuk koruptor
dimana pun mereka berada dan apapun yang mereka lakukan
Kerikil : Semua
koruptor itu gak selesai kalo cuma dihukum, koruptor harus dipotong jarinya.
Yang anehnya adalah,
Juru Bicara Mahkamah Konsitusi yang telah menjabat sebagai Ketua MK yaitu
Kerikil Muchtar sedang menjadi tersangka kasus suap Pilkada Tembak dan Gunung Perak.
(Kerikil Muchtar
ketika sampai di kediaman beliau)
Kerikil : Eh silahkan
makan malam dulu sana. Ingat kedapur, jangan ke tempat mesin cuci. Saya mau
ganti pakaian dulu, sekalian mandi. Jangan ngintip.
Ajudan : Siap pak !
Laksanakan Pak ! Makan pak !
TIba tiba tidak lama
kemudia, datanglah dua orang tamu misterius, yang satu lelaki dan yang satu
perempuan.
Tamu : Permisi pak,
pak kerikilnya ada ?
Ajudan : Maaf pak
buk, ada urusan apa dengan pak kerkil larut malam begini ?
Tamu : Biasa lah,
bisnis *Kedip mata
Ajudan : Sebentar
pak buk, saya panggilkan pak kerikil dulu.
Namun, sesaat
setelah kedua tamu misterius itu datang, tibalah anggota KPK langsung memenuhi
lapangan kediaman Pak kerikil.
KPK : Diam di
tempat, jangan bergerak. Kami dari KPK telah mengepung tempat ini.
Tamu : Baiklah pak,
kami diam di tempat.
Tidak lama
kemudian pak Kerikil keluar dengan maksud ingin menemui kedua tamu misterius
Kerikil : Ada apa
ini ? Kalian siapa ? Kenapa menyerbu tempat tinggal saya.
KPK : Kapan akan
kami bawak ke kantor KPK sebagai tersangka kasus suap yang ada didalam tubuh
MK.
Kerikil : Kasus
suap apa, saya tidak tahu apa apa.
KPK : Sudah, bapak
tidak perlu banyak bicara. Mari ikut kami ke markas.
Sebuah ironi
memang, seseorang yang dulu pernah berkata bahwa koruptor pantas dipotong
jarinya menjadi seorang tersangka kasus suap.
Singkat cerita
Kerikil dibawa ke kantor KPK bersama dua orang tamu misterius yang diduga
bernama Chairul Ichsan dan Cornelurus.
(Di ruang
interogasi)
Petugas KPK : Bisa
anda ceritakan siapakah kedua tamu yang datang kerumah bapak semalam tadi ?
Kerikil : Saya
tidak tahu mereka siapa pak, sumpah gak tahu pak. Yang satu tahu ketika saya
ingin ganti pakaian, mereka datang kerumah saya tanpa ada maksud dan tujuan
pak.
Petugas KPK :
Semalam ketika jam 8 malam anda ada dimana ?
Kerikil : Ada di
masjid deket rumah pak, pengajian. Yah dari kantor lah pak. Sehabis pulang
kantor kan macet, jadi sampai di kediaman saya sekitar jam 8an pak.
Petugas KPK :
Barang bukti ganja ditemukan di kediaman bapak, bagaimana bisa pak ? Sebutkan
dan jelaskan !
Kerikil : Bukan
pak, itu bukan ganja saya pak, saya tidak tahu menahu itu ganja punya siapa.
Jatuh dari langit mungkin pak. Saya berani tes urin kok pak.
Petugas KPK : Anda
diduga menerima suap atas Pilkada Tembak dan Pilkada Gunung Perak. Bisa anda
jelaskan ?
Kerikil : Saya
merasa tidak menerima suap apapun kok pak, suer.
Petugas KPK : Tapi
bukti bukti menguatkan bapak sebagai tersangka atas kasus suap Pilkada Tembak
dan Gunung Perak, dan masih banyak lagi kasus kasus yang diselidiki mengarah
kepada suap di dalam tubuh MK itu sendiri.
Kerikil : Saya
tidak merasa menerima suap apapun pak.
Akhirnya setelah
interogasi yang lama, KPK memutuskan untuk mendatangkan ipda Kasino yang
menjabat sebagai ajudan Pak Kerikil untuk menjadi saksi.
Petugas KPK : Bapak
bekerja sebagai apa ?
Ipda Kasino : Saya
bekerja sebagai ajudan Pak Kerikil pak.
Petugas KPK :
Baiklah, bisa anda jelaskan kronologis yang terjadi 2 Oktober kemarin.
Ipda : Ketika jam
20.30 Bapak kerikil tiba di kediaman pak. Dan tak kelang lama, datang lah dua
orang misterius, 1 orang lelaki dan 1 orang perempuan pak.
Petugas KPK : Siapa
mereka ? Ada keperluan apa mereka datang kerumah Pak Kerikil ?
Ipda Kasino : Saya
tidak tahu jelas mereka siapa pak, namun mereka bilang ada urusan dengan Pak
Kerikil, bisnis katanya.
Petugas KPK :
Mereka bernama Chairul Ichsan dan Cornerlurus. Mereka bersama Pak Kerikil
sekarang berstatus menikah, maaf maksud kami berstatus tersangka dalam kasus
suap pilkada.
Ada hal lain yang
bapak ketahui tentang aktivitas Pak Kerikil ?
Ipda Kasino : Yang
saya tahu kalo bapak itu dekat sama supirnya pak, cuma dia yang nganterin bapak
kemana mana.
Petugas KPK :
Baiklah terima kasih bapak atas kesaksiannya.
Akhirnya tes
diadakan tes urin terhadap Kerikil Muchtar dan tes urin menyatakan Kerikil
negatif menggunakan NARKOBA yang dituduhkan kepadanya.
Pemeriksaan
terhadap tersangka Chairul Ichsan dan Cornerlurus pun dilaksanakan oleh Tim
Penyidik KPK.
Petugas KPK : Bisa
anda jelaskan keterkaitan anda terhadap kasus suap yang melibatkan Kerikil
Muchtar ?
Chairul Ichsan :
Saya hanya bertugas mengantarkan uang Cornerlurus ke Pak Kerikil pak, tugas
saya hanya itu.
Petugas KPK : Jadi
anda mengatakan bahwa anda mengantarkan uang suap ke bapak kerikil ?
Chairul Ichsan :
Iya pak, saya hanya mengantarkan uang untuk suap Pilkada oleh Cornerlurus untuk
bapak kerikil
Petugas KPK :
Baiklah,terima kasih atas kesaksiannya.