Mungkin selama hari minggu untuk 3 tahun (Baca:minggu) entaran gue bakal selalu update blog gue. Mungkin gue udah tersadar akan penyebab kenapa blog gue gak pernah terkenal walaupun gue udah mulai nulis semenjak di rahim emak gue. Mungkin tulisan tulisan gue sebelumnya terlalu "karatan" untuk terkenal atau diangkat menjadi film layar lebar, "Dendam Nyi Autis" terdengar lumayan bagus.
Tulisan tulisan gue masih terlalu cilik jika di dampingkan dengan blogger blogger terkenal seperti Valentino Rossi ataupun Lionel Messi. Mereka berdua adalah blogger blogger favorit gue *digantung
Mungkin mulai sekarang gue bakal nulis sesuatu yang berguna, dan gak menutup kemungkinan untuk 2 tahun kedepan blog gue bakal berisi resep resep masak, gak ada yang tahu.
Gue berpikiran bahwa menulis adalah sesuatu yang aneh. Menulis punya kekuatan sendiri untuk membuat orang sedih atau membuat orang seneng. Okeh satu contoh, kalo lo lagi ada masalah, terus lo curhat dengan nulis, lo bakal end up jadi lega. Tapi kebalikannya, kalo lo lagi fine fine aja, tetiba lo nulis sesuatu di masa lalu lo yang suram *iya kayak muka lo lo bakal end up, nangis di pohon jengkol.
Eh entar dulu, kok gak selese selese sih ini awalan, gue heran, terkadang ide ide nulis gue itu bagus, tapi semuanya bisa ilang gara gara awalan bapuk yang panjang ini. Dan herannya gue masih nulis. Eh entar perut gue sakit bener, permisi sebentar. .
2 Menit
10 Menit
15 Menit
20 Menit
. . . . . .Sip gue udah stabil sekarang
Okeh, let's begin
Lo lo pada pasti pernah kan ngalamin yang namanya pacaran (Jadi untuk yang belum pernah pacaran, silahkan close page ini, dan carilah pacar dulu). Kita sering ngalamin naik turunnya hubungan pas lagi pacaran. Terkadang gak nutup kemungkin kalo kebanyakan turun daripada naeknya. Kalo lo ngalamin hal yang begitu, there's something wrong with you guys.
Terkadang saking banyaknya turun naik, lo bakal ketemu ending yang bagi sebagian orang bukanlah pilihan atau keputusan yang bisa dibilang munak daripada bijak. Bayangin aja doi bilang lo baik dan doi masih sayang bener, eh malah dilepas. Memang teman, terkadang bijak dan munak cuma beda beberapa jengkal, tapi begitulah takdir teman, pahit.
Yang mau kita bahas disini adalah keadaan setelah lo *ehm* putus. Keadaan keadaan yang lebih buruk ketimbang kecebur di selokan. Karena percayalah auters sekalian, gue udah ngerasa yang namanya kecebur di selokan. Itu. Gak. Enak.
Ada satu event ketika lo putus , satu kalimat yang kemunafikannya telah di uji di ITB, "Walaupun kita putus, kita masih bisa temenan kok"
Sumpah. Itu. Munafik. Bener.
Ini kalimat punya arti yang sama sama kalimat ini "Wah anjingnya mati, tapi masih bisa kita pelihara kok"
Yepp, ini lah yang namanya "11-12" lah.
Kalimat lugnut (lo lo pada tahu gimana bacanya kan) biasa dibilang sama cowok maupun cewek. Tapi bukan karena gue mau dukung kaum gue, tapi kebanyakan cewek gak bisa ngehandle keadaan gini. They said that they just want to be a friend, but they defect. Mereka berbelok, mereka sedikit jauh tanpa mereka sadari, mereka pergi sedikit demi sedikit. Gak terlalu ngarep yang macem macem, tapi cuma perjanjian awal yang jadi temen.
Okeh jadi temen, tapi entah kenapa 80% kasus yang ada, "temen" yang dimaksud adalah seperti gak pernah punya hubungan spesial sedikitpun.
Ketika kita pacaran kita saling perhatian saling sayang saling cinta, pas putus minta temenan, tapi gaya temenan yang dimaksud kayak orang baru ketemu di halte, canggung.
Enggak ada salahnya untuk temenan kayak biasa, kayak kita menganggap temen karib kita. Disini yang harus kita garis bawahi, seharusnya temen yang dimaksud adalah temen karib. Karena apa, karena sebelumnya kita udah ngumbar ngumbar janji sayang selamanya, hanya terkesan munafik kalo pas putus lo lo pada jadi kayak seseorang yang bener bener beda luar dan dalam.
Tapi ingatlah temen temen sekalian, gue cuma mau mengingatkan kalo lo lo pada emang sayang sama seseorang, ayolah auters, pertahankanlah mereka seperti apa yang dulu lo sering umbar umbar. Don't get shooted by your own words guys, karma does exist. Gak bisa gue pungkirin, mungkin dua kali ngerasain perasaan yang sama adalah karma gue karena gue dulu sering main mainin perasaan orang *iya gue playboy, tapi sayang kehidupan berputar bung
Bumi itu bulat, gak petak. Bumi itu berputar, bukan berjalan. Jadi bagaimanapun, karma itu selalu berlaku wahai teman teman. Jangan perlakukan orang jahat kalo lo gak mau dijahatin. Okeh balik lagi ke topik berita.
Lo gak harus bersikap beda ketika bertemu *ehm mantan lo. Gak ada salahnya kalo lo perlakukan mereka seperti dulu lo memperlakukan mereka. Karena gimanapun, lo pernah sayang mati matian sama dia, so jangan munak. Gue bilang gini karena gue punya life experience yang lumayan banyakan pahit dari pada manisnya, so you don't really have to question my words.
Gak perlu lo lo pada mutusin benang kalo masih panjang yah kan ? Kita lihat aja ujung benangnya gimana. Don't give up before you fight ladies and gentleman. Gak ada salahnya kok memperjuangin apa yang harus diperjuangin.
Salam damai
Adi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar