Sabtu, 22 Juni 2013

When you confuse. .

Okeh gue kembali lagi untuk nulis postingan buat blog jamuran gue yang setia nemenin gue kalo lagi gak ada kerjaan ini. Okeh hari ini gue baru aja nerima rapot gue hari ini, okeh gue sukses naik kelas. Beberapa saat gue berpikiran kalo gue gak naik kelas, gue udah bulet mau jual cabe di pasar, alhamdullilah itu tidak terjadi.

Okeh gue pernah bilang ke lo lo pada dulu waktu jaman jaman gue ngeblog pas smp. Gue dulu pernah bilang kalo gue seumur hidup belum pernah dapet Ranking 1, sekali pun di masa kehidupan gue yang ini. Gue gak tahu dengan gue di kehidupan yang lain, apakah gue seseorang yang pintar, atau gembel jalanan, entah lah.

Okeh gue kali ini bakal mostingin sesuatu yang sedikit serius. Gak ada intermezzo sepanjang sungai nil. Gak ada omong kosong selebar perut kuda nil. Gak ada basa basi segede jamban. Gak ada awalan awalan panjang yang gak penting *lu pikir ini gak panjang kampret !

Okeh mungkin ketika kita menjalin hubungan dengan seorang kekasih, ditekankan kekasih, bukan peliharaan. Terkadang datang saatnya ketika kita bingung dengan apa yang pasangan kita mau, even when you already think that you're professional about it, we just can't find a clue about what happen to our lover. So ketika saat saat ini tiba pembaca autis sekalian di mana pun anda berada, ia dimana pun, ia termasuk lo yang lagi deposit di jamban sambil baca blog gue. Ketika saat itu tiba yang lo lo pada harus lakukan adalah Jujur ! Be a honest to her/him. Lo harus ngomong apa yang salah, dan kalo gak ada yang salah, lo lagi ada masalah apa. Gak ada salahnya buat kita untuk komukasi. Communication is the key to a peaceful and beautiful relationship ladies and gentlemen. Komunikasilah yang membuat sebuah pasangan dapat melewati segala cobaan yang menghadang.

Mungkin gue bakal share sedikit tentang pengalaman pribadi gue yang mungkin terdapat sedikit moral value di dalamnya. Gue tahu lo lo pada pasti bingung apa yang gue makan tadi sore, sampai sampai gue bisa nulis serius gini. Just so you know gue tadi makan paku 4 ons, gue mendadak pintar.

Relationship yang gue jalananin sama seseorang yang kemaren hinggap di hati gue, meskipun sampe sekarang dia belum gue vacuum dari hati usang gue ini. Dulu gue inget kami bisa jalanan semuanya dengan lancar karena kita komunikasi. Okeh komunikasi disini bukan terpaku pada ruang lingkup yang kecil, maksud gue seperti smsan, ataupun telponan, bukan. Komunikasi yang gue maksud disini adalah large-scale communication, seperti saling curhat, saling tukar pendapat. And the most important thing that can make that smoothly happen is treat each other like a bestfriend. Jadi kalo lo nganggap pasangan lo sebagai sahabat karib lo untuk curhat dan sebagainya, komunikasi yang bakal lo jalanin dengan pasangan lo bakal seperti pipis di pagi hari,lancar jaya.

Gue sadar masuk ke bulan lima, bulan bulan suram hubungan gue sama dia adalah kami udah jarang untuk "komunikasi" seperti itu lagi. Dia berubah, gue berubah. Sometimes, it takes a long time for you to realize the cause. It's not our fault that we become two poeple entirely different in the inside. Terkadang yang bikin kita bisa berubah dari sifat asli kita adalah keadaan yang gak pernah kita prediksi kedatangannya. Yepp kalo kamu baca ini sekarang, kamu akan tahu bahwa aku masih sangat sangat sayang dan cinta sama kamu, amoy.

Okeh kembali ke topik, beralih dari curhatannya. Moral value yang bisa kita dapat dari celotehan cengeng gue diatas adalah, apapun yang terjadi, apapun yang lo hadapi, perlakukanlah pasangan kamu seperti kamu memperlakukan dia sebelumnya, yang membuat dia jatuh cinta kepada lo.

Komunikasi, adalah hal terpenting kawan, jagalah komunikasi lo ama psasangan lo. Apa yang terjadi dengan gue sekarang bakal gue anggap sebagai pelajaran, dan lagi lagi kalo kamu baca ini moy, kamu tahu kalo aku gak pernah nyesel punya kamu. Dan apapun yang bakal kamu lakukan dengan kehidupan cinta kamu, aku cuma mau nyampein satu hal, kalo sampe kapanpun aku akan selalu nunggu kamu, and when that time comes, you where to find me.

Okeh lo lo pada pasti heran kan kenapa postingan kali ini gak anti-klimaks.
Gue udah bilang makan paku bikin lo pinter, so my fellow reader, go to your nearest home shop dan belilah baku sebagai pengganti cabe gorengan.

Salam damai
adi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar